Minggu, 05 Mei 2013

IMF dengan Indonesia


          IMF telah membuat Indonesia menjadi buruk, bahkan bukannya membaik malah justru makin terperosok. Banyak bank yang tutup. Industri nasional terpukul. PHK massal terjadi di mana-mana. Angka pengangguran membengkak. Harga sembako dan kebutuhan hidup meroket terus. Dan, yang tak bisa dilupakan, uang negara dirampok mafia BLBI.
               Meski sudah begitu, Indonesia masih tetap mau jadi “pasien IMF”. Indonesia dipaksa menjalankan program penyesuaian struktural (SAP): penghapusan subsidi, liberalisasi perdagangan, privatisasi, liberalisasi investasi, deregulasi, restrukturisasi perbankan, dan lain-lain.  Indonesia pun terperangkap dalam praktek “kolonialisme baru” atau sering disebut “neokolonialisme”.
            Dosa IMF terhadap Indonesa dan rakyat dunia tak bisa dimaafkan. Di Eropa, rakyat yang marah menyebut IMF sebagai bagian dari “Troika” (IMF, Bank Sentral Eropa, dan Uni Eropa) penghisap kesejahteraan rakyat. Di Amerika Latin, IMF juga dianggap perampok yang telah merampas kesejahteraan dan martabat rakyat di sana.

Negative:
1. IMF telah menjerumuskan ekonomi Indonesia ke titik kehancuran
2. Penghapusan subsidi
3. Rakyat Indonesia dipaksa untuk membayar krisis ekonomi yang terjadi di eropa

Positive:
1. Memperkuat proyek neoliberalisme dan neokolonialisme
2. Mengutamakan “melayani lembaga imperialis” ketimbang kepentingan nasional
3. Pemerintah justru mau membantu lembaga keuangan yang sudah merusak perekonomian kita itu