Kamis, 18 November 2010

Membuat Laporan Laba Rugi

Laporan Laba-Rugi (income statement)

Laporan laba-rugi adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.

A. Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:

  • Pendapatan dari penjualan
    • Dikurangi Beban pokok penjualan
  • Laba/rugi kotor
    • Dikurangi Beban usaha
  • Laba/rugi usaha
    • Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
  • Laba/rugi sebelum pajak
    • Dikurangi Beban pajak
  • Laba/rugi bersih

B. Format atau bentuk laporan laba rugi dapat disajikan dalam 2 bentuk

· SINGLE STEP

Yaitu bentuk laporan yang disusun dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi suatu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok lainnya yang terjadi dalam suatu periode. Sehingga untuk menghitung laba rugi bersih hannya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total penghasilan dengan total biaya. Selisih positif antara kelompok penghasilan dengan biaya disebut dengan istilah penghasilan bersih atau laba, sedangkan jika selisih tsb negative disebut dengan rugi.

· MULTIPLE STEP

Yaitu bentuk laporan yang disusun secara bertahap penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan uturan aktivitas yaitu kegiatan usaha diluar usaha dan luar biasan. Untuk menyajikan pos luar biasa seperti kebakaran, gempa, dan sebagainya perusahaan dapat menganut salah satu dari 2 perlakuan berikut ini:

· ALL INCLUSIVE

Pencatatan kerugian dari pos luar biasa tsb dapat disajikan dalam laporan laba rugi, sedangkan dalam laporan laba yang ditahan hanya berisi net income yang ditransfer dari laporan rugi laba deklarasi (pembayaran dividend), penyisihan dari laba (appropriation of retained earning)

· CURRENT OPERATING PERFORMANCE/NON CLEAN SURPLUS CONCEPT

Pecatatan kerugian dari pos luar biasa tidak boleh disajikan dalam laporan laba rugi melainkan disajikan dalam laporan laba ditahan atau laporan perubahan modal maka laporan laba rugi hanya menentukan hasil dari operasi normal periode tersebut.


C. Perbedaan laporan Rugi laba perusahaan jasa, dagang dan industri hanya terdapat perbedaan pada rekening-rekening rugi laba yang terdapat pada masing-masing perusahaan tersebut misalnya :

· Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan, sehingga dalam laporan rugi laba tidak terdapat komponen harga pokok persediaan

· Perbedaan nama rekening misalnya nama rekening penghasilan pada perusahaan dagang “Penghasilan Penjualan “ sedangkan pada perusahaan jasa adalah “Penghasilan Jasa”

· dll.

Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan modal pada akhir periode akuntansi. Modal suatu perusahaan disebabkan oleh adanya laba atau rugi usaha dan pengambilan pribadi dari pemilik atau prive. Menyusun laporan perubahan modal yang bersumber dari kertas kerja, datanya diambil dari modal awal dan prive pada kolom neraca, dan laba atau rugi bersih yang datanya diambil dari laporan laba/rugi.


Neraca (Balance Sheet)

Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan (bahasa Inggris: balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:

  • aset = kewajiban + ekuitas

Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan).


Laporan Arus Kas

Dalam standar akuntansi keuangan mewajibkan perusahaan untuk menyusun laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara dengan kas.

Tujuan utama melaporkan arus kas adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode, aliran kas diklarifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda, yaitu penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiataan investasi, pembelanjaan (financing) serta kegiatan usaha.

Untuk menyusun laporan arus kas, perusahaan dapat menggunakan metode langsung atau tidak langsung. PSAK No. 2 dan juga SFAS 95 mendorong digunakannya metode langsung untuk untuk menyusun laporan arus kas. Metode penyajian langsung adalah metode penyajian yang mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto.

Berikut adalah contoh laporan arus kas untuk perusahaan manufaktur dengan menggunakan metode langsung:

PT XXX

Laporan arus kas

Untuk periode yang berakhir 31 desember 2005

(Metode Langsung)


Arus kas dari aktiva operasi:

Penerimaan uang dari pelanggan Rp. xxx

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (xxx)

Kas yang dihasilkan dari operasi Rp. xxx

Pembayaran bunga (xxx)

Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas sebelum pos luar biasa Rp. xxx

Penerimaan kas lain-lain (missal; premi) xxx

Arus kasu dari aktivitas operasi Rp. xxx

Arus kas darikegiatan investasi:

Perolehan dari anak perusahaan Rp.(xxx)

Perolehan tanah, bangunan mesin dll (xxx)

Hasil penjualan peralatan (mesin lama) xxx

Penerimaan bunga xxx

Penerimaan deviden xxx

Arus kas bersih dari aktivitas investasi Rp. xxx

Arus kas dari aktivitas pendanaan:

Hasil penerbitan modal saham Rp. xxx

Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx

Pembayaran deviden (xxx)

Pembayaran utang, sewa guna usaha dll (xxx)

Arus kas dari aktivitas pendanaan Rp. xxx

Kenaikan kas bersih dan setara kas Rp. xxx

Kas dan setara kas pada awal periode xxx

Kas dan setara kas pada akhir periode Rp. xxx

Sesudah menyusun laporan arus kas seperti yang berada di atas, perusahaan masih diwajibkan (oleh FSAB dalam SFAS no. 95) untuk membuat rekonsiliasi laba bersih dengan jumlah uang (kas) dari kegiatan usaha, sebagai berikut:

Rekonsiliasi Laba Bersih ke Jumlah Uang dari Kegiatan Usaha

Laba bersih Rp. xxx

Penyesuaian untuk rekonsiliasi:

Depresiasi dan amortisasi Rp. xxx

Kerugian piutang xxx

Pelunasan piutang angsuran xxx

Laba penjualan mesin (xxx)

Kenaikan utang bunga dan pajak xxx

Jumlah penyesuaian Rp. xxx

Jumlah kas dari kegiatan usaha Rp. xxx

Selain menggunakan metode langsung, laporan arus kas dapat pula disajikan dengan metode tidak langsung. Dalam metode ini, laporan arus kas disusun dalam tiga kelompok seperti pada metode langsung, kemudian diikuti dengan dua kelompok lainnya yang isi dan bentuknya sama seperti yang disusun pada metode langsung. Berikut adalah contoh laporan arus kas dengan metode tidak langsung.

PT XXX

Laporan Arus Kas

Untuk periode yang berakhir 31 desember 2005

(Metode Tidak Langsung)

Arus kas dari kegiatan operasi:

Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa Rp. xxx

Penyesuaian untuk:

Depresiasi dan amortisasi Rp. xxx

Kerugian selisih kurs xxx

Penghasilan investasi (xxx)

Beban bunga xxx

Laba sebelum perubahan modal kerja Rp. xxx

Kenaikan piutang dagang dan piutang lain (xxx)

Penurunan persediaan xxx

Penurunan utang dagang (xxx)

Kas yang dihasilkan dari operasi Rp. xxx

Pembayaran bunga (xxx)

Pembayaran pajak penghasilan (xxx)

Arus kas sebelum pos luar biasa Rp. xxx

Arus kas dari pos luar biasa (xxx)

Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp. xxx

Arus kas dari aktivtas investasi

Perolehan dari anak perusahaan Rp. xxx

Pembelian tanah, bangunan, mesin dll (xxx)

Hasil penjualan peralatan (masin lama) dll xxx

Penerimaan bunga xxx

Penerimaan deviden xxx

Arus kas bersih dari aktivitas investasi Rp. xxx

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Hasil dari penerbitan modal saham Rp. xxx

Hasil dari pinjaman jangka panjang xxx

Pembayaran deviden (xxx)

Pembayaran utang, sewa guna usaha dll (xxx)

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Rp. xxx

Kas bersih dan setara kas Rp. xxx

Kas dan setara kas pada awal periode xxx

Kas dan setara kas pada akhir periode Rp. xxx



2 komentar:

  1. makasih informasinya ka, klo boleh usul..lebih baik contohnya dilampirkan dalam format pdf atau word. bisa di upload di tempat lain atau di google docs supaya lebih rapih ka

    BalasHapus
  2. makasi infonya. setelah membuat lap.arus kas, diatas tertulis bahwa perusahaan harus membuat rekonsiliasi laba bersih ke jumlah uang dari kegiatan usaha. pertanyaan saya, untuk perusahaan terbuka misal khususnya perbankan dimana kita dapat melihat terlebih memperoleh data rekonsiliasi laba bersih tersebut? mohon infonya, terimakasih.

    BalasHapus