Salam sejahtera bagi kita semua.
Pertama‑tama perkenankanlah saya mernanjatkan puji
syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena limpahan
berkah dan rahmat‑Nya‑lah, pada hati ini saya dapat menyarnpaikan pidato
pengukuhan jabatan Guru Besar. Pada kesernpatan yang sangat baik ini, saya
ingin menyarnpaikan terima kasih
kepada ibu serta bapak sekalian atas kesediaannya hadir
untuk mengikuti upacara ini. Pada kesempatan ini pula saya dengan segala
kerendahan hati, akan menyarnpaikan uraian tentang Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik
Hadirin yang terhormat,
Ilmu teknik sipil dewasa ini telah berkembang dernikian
luas, antara lain dalain bidang teknik konstruksi, hidro, transportasi, lingkungan,
hingga yang berkaitan dengan bidang ilmu lain seperti bahan konstruksi teknik,
yang menitik beratkan pada masalah bahan‑bahan yang digunakan untuk konstruksi
bangunan; geornaterial, yang lebih berkonsentrasi pada bangunan yang berasal
dari bahan tanah dan batuan; teknik sipil tradisional, yang berkaitan bangunan‑bangunan
tradisional dan tingkat budaya masyarakat kita.
Selain itu, bidang geoteknik, yang merupakan bidang
ilmu tersendiri dan menitikberatkan pada aplikasi teknik sipil dalam masalah‑masalah
yang berhubungan dengan sifat mekanis tanah dan batuan (Suryolelono, 1996a).
Geoteknik sebenamya merupakan
gabungan beberapa disiplin ilmu yaitu mekanika, yang mempelajari karakteristik
mekanis atau tingkah laku massa benda, bilamana dikenai gaya; bahan, yang
mernpelajari karakteristik fisis (ukuran butiran, komposisi, gesekan, lekatan,
kepadatan, permeaWlitas, dan sifat
plastisnya); hidraulika, yang mempelajari karakteristik hidraulisnya terutama
berkaitan dengan aliran air melalui media porus; dan lingkungan, yang
mempelajari pengaruh/dampaknya terhadap lingkungan.
Geoteknik itu sendiri terdiri atas dua bidang pokok,
yaitu ilmu dasar dan aplikasinya (Holtz dan Kovacs, 1981). limu dasar dalam
bidang geoteknik adalah mekanika tanah (soil mechanics), yang mempelajari sifat‑sifat
fisis dan mekanis tanah; mekanika batuan (rock mechanics), yang mempelajari
sifat‑sifat fisis dan mekanis batuan, serta geologi teknik (engineering
geology), sedangkan aplikasi ilmu. dasarnya adalah teknik fondasi (foundation
engineering), yang mempelajari fondasi dari berbagai bangunan baik bangunan
gedung dari tingkat sederhana sampai dengan bangunan tinggi, bangunan air,
bangunan lepas pantai, bangunan jalan, lapangan terbang, dermaga dan lain‑lain;
teknik batuan (rock engineering), yang seperti teknik fondasi namun orientasi
fondasi tidak pada tanah tetapi pada batuan (konstruksi terowongan, pusat
tenaga listrik bawah muka tanah, reservoir bahan energi bawah muka tanah, atau
suatu galian dalam, dan lain‑lain); stabilitas lereng, yang mempelajari tentang
kondisi lereng dalam keadaan labil atau mantab, lereng dalam sekala kecil
maupun besar, lereng alam atau buatan, dalam tinjauan dua dimensi atau tiga
dimensi, serta mitigasi dan penanggulangannya.
Pengaruh gempa juga menyebabkan kondisi lereng yang
sebelumnya cukup stabil menjadi labil. Kondasi ini dapat terjadi, akibat
goncangan pada lampisan tanah di bumi, menimbulkan stuktur.
Cukup sekian pidato yang singkat ini, bila ada
kekurangan atau kesalahan kata saya mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar