Kamis, 22 Desember 2011

Pidato Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik


Salam sejahtera bagi kita semua.
Pertama‑tama perkenankanlah saya mernanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena limpahan berkah dan rahmat‑Nya‑lah, pada hati ini saya dapat menyarnpaikan pidato pengukuhan jabatan Guru Besar. Pada kesern­patan yang sangat baik ini, saya ingin menyarnpaikan terima kasih

kepada ibu serta bapak sekalian atas kesediaannya hadir untuk mengikuti upacara ini. Pada kesempatan ini pula saya dengan segala kerendahan hati, akan menyarnpaikan uraian tentang Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik

Hadirin yang terhormat,

Ilmu teknik sipil dewasa ini telah berkembang dernikian luas, antara lain dalain bidang teknik konstruksi, hidro, transportasi, ling­kungan, hingga yang berkaitan dengan bidang ilmu lain seperti bahan konstruksi teknik, yang menitik beratkan pada masalah bahan‑bahan yang digunakan untuk konstruksi bangunan; geornaterial, yang lebih berkonsentrasi pada bangunan yang berasal dari bahan tanah dan batuan; teknik sipil tradisional, yang berkaitan bangunan‑bangunan tradisional dan tingkat budaya masyarakat kita.

Selain itu, bidang geo­teknik, yang merupakan bidang ilmu tersendiri dan menitikberatkan pada aplikasi teknik sipil dalam masalah‑masalah yang berhubungan dengan sifat mekanis tanah dan batuan (Suryolelono, 1996a). Geo­teknik sebenamya merupakan gabungan beberapa disiplin ilmu yaitu mekanika, yang mempelajari karakteristik mekanis atau tingkah laku massa benda, bilamana dikenai gaya; bahan, yang mernpelajari karak­teristik fisis (ukuran butiran, komposisi, gesekan, lekatan, kepadatan, permeaWlitas, dan sifat plastisnya); hidraulika, yang mempelajari karakteristik hidraulisnya terutama berkaitan dengan aliran air melalui media porus; dan lingkungan, yang mempelajari pengaruh/dampaknya terhadap lingkungan.

Geoteknik itu sendiri terdiri atas dua bidang pokok, yaitu ilmu dasar dan aplikasinya (Holtz dan Kovacs, 1981). limu dasar dalam bidang geoteknik adalah mekanika tanah (soil mechanics), yang mempelajari sifat‑sifat fisis dan mekanis tanah; mekanika batuan (rock mechanics), yang mempelajari sifat‑sifat fisis dan mekanis batuan, serta geologi teknik (engineering geology), sedangkan aplikasi ilmu. dasarnya adalah teknik fondasi (foundation engineering), yang mempelajari fondasi dari berbagai bangunan baik bangunan gedung dari tingkat sederhana sampai dengan bangunan tinggi, bangunan air, bangunan lepas pantai, bangunan jalan, lapangan terbang, dermaga dan lain‑lain; teknik batuan (rock engineering), yang seperti teknik fondasi namun orientasi fondasi tidak pada tanah tetapi pada batuan (konstruksi terowongan, pusat tenaga listrik bawah muka tanah, reservoir bahan energi bawah muka tanah, atau suatu galian dalam, dan lain‑lain); stabilitas lereng, yang mempelajari tentang kondisi lereng dalam keadaan labil atau mantab, lereng dalam sekala kecil maupun besar, lereng alam atau buatan, dalam tinjauan dua dimensi atau tiga dimensi, serta mitigasi dan penanggulangannya.

Pengaruh gempa juga menyebabkan kondisi lereng yang sebelumnya cukup stabil menjadi labil. Kondasi ini dapat terjadi, akibat goncangan pada lampisan tanah di bumi, menimbulkan stuktur.

Cukup sekian pidato yang singkat ini, bila ada kekurangan atau kesalahan kata saya mohon maaf yang sebesar – besarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar